Suatu sore di kota Falls Church, negara bagian Virginia, seorang perempuan paruh baya Nosheen dan puteri remajanya, Zaenab, tengah berbelanja persiapan buka puasa di sebuah supermarket bernama Halal Co.
Yang membedakan toserba ini dengan kebanyakan supermarket di Amerika adalah semua barang yang dijual disini bernuansa Islami. Daging dan produk makanannya juga dijamin halal.
Nosheen dan Zaenab yang merupakan imigran asal Pakistan, adalah pelanggan setia selama 10 tahun. “Kami datang untuk membeli daging sapi dan ayam. Semua yang ada di toko ini halal dan semua yang kami butuhkan ada disini,” kata Nosheen.
Halal Co sudah berdiri sejak 1970-an. Awalnya tempat ini hanya menyediakan daging halal, sesuatu yang sangat sulit ditemukan kala itu. Tapi kini, toko yang menjual produk halal bukan lagi sesuatu yang langka di Amerika, khususnya di kota besar.
Restoran halal juga terus bermunculan, termasuk di ibukota Amerika, Washington DC. Rumah makan yang menawarkan menu halal kini tidak hanya didominasi oleh restoran Timur Tengah saja, tapi juga restoran Barat.
Salah satunya, adalah JJ’s Cheesesteak, yang menawarkan makanan populer khas Philadelphia, negara bagian Pennsyvania. Cheesesteak adalah perpaduan daging tumis dan lelehan keju yang disajikan dengan roti panjang yang lembut. Penyajiannya mirip dengan hot dog.
Berhubung di Amerika tidak ada sertifikasi halal, kehalalalan cheesesteak ini dijamin langsung oleh pemiliknya, Osama Sbeitan, seorang Muslim asal Yordania.
“Di kawasan ini ada banyak Muslim keturunan Afrika Amerika. Sebelum saya membuka restoran ini, saya juga sering kesulitan menemukan makanan halal, karena itu saya memutuskan untuk mendirikan restoran halal,” papar Osama.
Meskipun Osama tidak memasang tanda halal di restoran ataupun di menunya, namun informasi akan kehalalan restoran yang telah berdiri selama tiga tahun ini tersebar dari mulut ke mulut dan lewat internet.
Seorang mahasiswa asal Chicago, Yousuf Ahmad, mengetahui tentang restoran ini dari kawannya.
“Saya hanya makan makanan halal. Restoran ini adalah pilihan yang baik bagi banyak Muslim khususnya di kawasan ini. Kami sangat beryukur karena makanannya tidak hanya lezat tapi juga halal,” ujar Yousuf.
Dan selama bulan Ramadhan ini, JJ’s Cheesesteak semakin ramai dengan banyaknya pengunjung Muslim yang hendak berbuka puasa. Setiap akhir pekan, restoran ini juga membuka pintunya bagi mereka yang ingin sahur.
Diperkirakan ada lima sampai tujuh juta Muslim di Amerika. Meskipun minoritas, namun konsumen Muslim merupakan pasar yang cukup menjanjikan.
Nosheen dan Zaenab yang merupakan imigran asal Pakistan, adalah pelanggan setia selama 10 tahun. “Kami datang untuk membeli daging sapi dan ayam. Semua yang ada di toko ini halal dan semua yang kami butuhkan ada disini,” kata Nosheen.
Halal Co sudah berdiri sejak 1970-an. Awalnya tempat ini hanya menyediakan daging halal, sesuatu yang sangat sulit ditemukan kala itu. Tapi kini, toko yang menjual produk halal bukan lagi sesuatu yang langka di Amerika, khususnya di kota besar.
Restoran halal juga terus bermunculan, termasuk di ibukota Amerika, Washington DC. Rumah makan yang menawarkan menu halal kini tidak hanya didominasi oleh restoran Timur Tengah saja, tapi juga restoran Barat.
Salah satunya, adalah JJ’s Cheesesteak, yang menawarkan makanan populer khas Philadelphia, negara bagian Pennsyvania. Cheesesteak adalah perpaduan daging tumis dan lelehan keju yang disajikan dengan roti panjang yang lembut. Penyajiannya mirip dengan hot dog.
Berhubung di Amerika tidak ada sertifikasi halal, kehalalalan cheesesteak ini dijamin langsung oleh pemiliknya, Osama Sbeitan, seorang Muslim asal Yordania.
“Di kawasan ini ada banyak Muslim keturunan Afrika Amerika. Sebelum saya membuka restoran ini, saya juga sering kesulitan menemukan makanan halal, karena itu saya memutuskan untuk mendirikan restoran halal,” papar Osama.
Meskipun Osama tidak memasang tanda halal di restoran ataupun di menunya, namun informasi akan kehalalan restoran yang telah berdiri selama tiga tahun ini tersebar dari mulut ke mulut dan lewat internet.
Seorang mahasiswa asal Chicago, Yousuf Ahmad, mengetahui tentang restoran ini dari kawannya.
“Saya hanya makan makanan halal. Restoran ini adalah pilihan yang baik bagi banyak Muslim khususnya di kawasan ini. Kami sangat beryukur karena makanannya tidak hanya lezat tapi juga halal,” ujar Yousuf.
Dan selama bulan Ramadhan ini, JJ’s Cheesesteak semakin ramai dengan banyaknya pengunjung Muslim yang hendak berbuka puasa. Setiap akhir pekan, restoran ini juga membuka pintunya bagi mereka yang ingin sahur.
Diperkirakan ada lima sampai tujuh juta Muslim di Amerika. Meskipun minoritas, namun konsumen Muslim merupakan pasar yang cukup menjanjikan.
http://www.republika.co.id
Rating Artikel : 5 Jumlah Voting : 99 Orang
0 komentar:
Posting Komentar