MEDAN, KOMPAS.com - Pimpinan Wilayah Persatuan Islam (Persis) Sumatera Utara menegaskan 1 Ramadhan atau awal puasa jatuh pada Sabtu, 21 Juli 2012. Hal ini merujuk pada Almanak Persatuan Islam 1433 Hijriah dan hasil penghitungan Dewan Hisab dan Rukyat Persatuan Islam.
"Dari hasil penghitungan dewan hisab, maka Pimpinan Pusat Persatuan Islam menyampaikan awal Ramadhan 1433 Hijriah atau tanggal 1 Ramadhan 1433 Hijriah jatuh pada hari Sabtu, 21 Juli 2012 masehi," ujar Ketua Persatuan Islam Sumut, H Muhammad Nuh, Rabu (18/7/2012).
Menurutnya, ada beberapa penjelasan mengenai hal itu. Pertama, ijtimak akhir Syaban 1433 Hijriah terjadi hari Kamis, (19/7/2012) pukul 11.24.32 WIB. Tinggi hilal saat maghrib 19 Juli 2012 di Pelabuhan Ratu 1?44’17” dan di Jayapura 0?08’ 30”, pada posisi hilal tersebut mustahil bulan wujud sebagai hilal.
Kemudian, pada Kamis, saat Maghrib (malam Jumat) posisi bulan di seluruh Indonesia hilal ghair imkanir rukyat, karena bulan belum wujud menjadi hilal. "Maka bulan Syaban 1433 Hijriah digenapkan menjadi 30 hari (istikmal) dan 1 Ramadhan 1433H ditetapkan Sabtu, 21 Juli 2012," jelasnya.
"Ini sesuai hadits Nabi SAW, berpuasalah kalian dengan melihatnya (hilal) dan berbukalah dengan melihatnya pula. Apabila kalian terhalang maka sempurnakanlah jumlah bilangan hari bulan Syaban menjadi tiga puluh," katanya mengutip HR Bukhori.
Sedangkan, Idul Fitri 1433 Hijriah atau 1 Syawal jatuh pada hari Minggu 19 Agustus 2012 Masehi.
Penjelasannya, ijtimak akhir Ramadan terjadi pada Jumat, 17 Agustus 2012 pukul 22.54.32 WIB. Posisi bulan saat maghrib 17 Agustus 2012 di seluruh Indonesia masih di bawah ufuk (Pelabuhan Ratu -4?33’23” dan di Jayapura -6?58’ 27”). Sehingga bulan belum wujud menjadi hilal.
Kemudian, Jumat, 17 Agustus 2012 saat Maghrib (malam Sabtu) di seluruh Indonesia hilal ghair imkanir rukyat. "Karena bulan masih di bawah ufuk, maka 1 Syawal ditetapkan Ahad, 19 Agustus 2012," jelasnya.
Menurutnya, ada beberapa penjelasan mengenai hal itu. Pertama, ijtimak akhir Syaban 1433 Hijriah terjadi hari Kamis, (19/7/2012) pukul 11.24.32 WIB. Tinggi hilal saat maghrib 19 Juli 2012 di Pelabuhan Ratu 1?44’17” dan di Jayapura 0?08’ 30”, pada posisi hilal tersebut mustahil bulan wujud sebagai hilal.
Kemudian, pada Kamis, saat Maghrib (malam Jumat) posisi bulan di seluruh Indonesia hilal ghair imkanir rukyat, karena bulan belum wujud menjadi hilal. "Maka bulan Syaban 1433 Hijriah digenapkan menjadi 30 hari (istikmal) dan 1 Ramadhan 1433H ditetapkan Sabtu, 21 Juli 2012," jelasnya.
"Ini sesuai hadits Nabi SAW, berpuasalah kalian dengan melihatnya (hilal) dan berbukalah dengan melihatnya pula. Apabila kalian terhalang maka sempurnakanlah jumlah bilangan hari bulan Syaban menjadi tiga puluh," katanya mengutip HR Bukhori.
Sedangkan, Idul Fitri 1433 Hijriah atau 1 Syawal jatuh pada hari Minggu 19 Agustus 2012 Masehi.
Penjelasannya, ijtimak akhir Ramadan terjadi pada Jumat, 17 Agustus 2012 pukul 22.54.32 WIB. Posisi bulan saat maghrib 17 Agustus 2012 di seluruh Indonesia masih di bawah ufuk (Pelabuhan Ratu -4?33’23” dan di Jayapura -6?58’ 27”). Sehingga bulan belum wujud menjadi hilal.
Kemudian, Jumat, 17 Agustus 2012 saat Maghrib (malam Sabtu) di seluruh Indonesia hilal ghair imkanir rukyat. "Karena bulan masih di bawah ufuk, maka 1 Syawal ditetapkan Ahad, 19 Agustus 2012," jelasnya.
0 komentar:
Posting Komentar