Solo - Hari Jumat kemarin (13/7) di perempatan Gladag Solo ribuan anggota dari Forum Solidaritas Muslim untuk Suriah turun ke jalan longmarch sepanjang jalan Slamet Riyadi. Dalam aksi tersebut mereka mengeluarkan pernyataan sikap yang mengutuk rezim Suriah.
Pernyataan sikap ditulis dalam 3 bahasa, Bahasa Indonesia, Inggris dan Arab. Ketua Aksi FSMS Edi Lukito membacakan pernyataan sikap dalam bahasa Indonesia, sedangkan dalam bahasa Arab dibacakan oleh Ust. Syarif dari Hilal Ahmar Socity Indonesia [HASI].
Aksi ini di dukung beberapa elemen Muslim di Karesidenan Surakarta diantaranya FKAM, FPI, JAT, Fujamas, LUIS, Majelis Taklim Al Islah, Aslami, PPI Al Mukmin Ngruki, PPI Darusy Syahadah Boyolali, PPI Isykarima Karanganyar, Mahasiswa Pecinta Alam, HTI Soloraya, Jamaah Darul Muhajirin, Jamaah Al Anshor dan KAMMI Solo.
Salah satu pernyataan sikapnya FSMS adalah menuntut Presiden Basyar Asad mengundurkan diri dari jabatannya, menyerahkan jabatannya kepada umat Islam yang lebih berhak atas pemerintahan Suriah, dan meminta agar Basyar Asad segera bertaubat dari berbagai tindakan zalim dan sadisnya serta bertaubat dari kesombongannya yang telah melampaui batas dengan mengakui dirinya sebagai tuhan di mana pasukan-pasukannya memaksa umat Islam di Suriah untuk menggantikan kalimat tauhid “Laa ilaha illallah” dengan “Lailaha illa Basyar”.
Beberapa orator silih berganti, turut hadir dan menjadi orator adalah Ust. Mustaqim dan Ust. Arham dari KISPA. Dilanjutkan Ust. Choirul RS dan DR. Muinidinillah Basri MA sebagai orator terakhir sekaligus membacakan doa untuk keselamatan Muslim di Suriah.
Salah satu pernyataan sikapnya FSMS adalah menuntut Presiden Basyar Asad mengundurkan diri dari jabatannya, menyerahkan jabatannya kepada umat Islam yang lebih berhak atas pemerintahan Suriah, dan meminta agar Basyar Asad segera bertaubat dari berbagai tindakan zalim dan sadisnya serta bertaubat dari kesombongannya yang telah melampaui batas dengan mengakui dirinya sebagai tuhan di mana pasukan-pasukannya memaksa umat Islam di Suriah untuk menggantikan kalimat tauhid “Laa ilaha illallah” dengan “Lailaha illa Basyar”.
Beberapa orator silih berganti, turut hadir dan menjadi orator adalah Ust. Mustaqim dan Ust. Arham dari KISPA. Dilanjutkan Ust. Choirul RS dan DR. Muinidinillah Basri MA sebagai orator terakhir sekaligus membacakan doa untuk keselamatan Muslim di Suriah.
Acara juga dimeriahkan dengan triatikal yang menggambarkan Kekejaman Basar Asad. Dalam aksi ini foto mirip presiden Suriah Basyar Asad dan Presiden Iran Mahmud Ahmadi Nejad di bakar massa.
Walaupun massa yang hadir cukup banyak, namun acara tertib dan lalu lintas berjalan lancar. Demikian peristiwa ini disampaikan oleh Humas Aksi Endro Sudarsono dalam siaran persnya.[rel]
0 komentar:
Posting Komentar