Karenanya, Ar-Rahman Qur’anic Learning Center (AQL) sebagai lembaga yang peduli dengan penulisan Alquran memiliki program untuk membimbing penulisan Alquran sehingga mampu merangsang dan mencerdaskan otak.
"Jika umat Islam paham dan mampu menulis Alquran dengan fasih tentu ribuan khasanah klasik Islam juga akan mudah dipahami dan ditelusuri isinya," ujar pimpinan AQL, Ustaz Bachtiar Nasir di Jakarta, Sabtu (14/7).
Bachtiar yang juga pendiri Majelis Intelektual dan Ulama Muda Indonesia (MIUMI), ini menambahkan, latar belakang adanya program 'ImanQu' ialah mencontoh perilaku sahabat Nabi Muhammad SAW yang sangat peduli tidak hanya menghafal tetapi juga menuliskan Alquran sampai khatam (tamat).
Bachtiar mengaku khawatir dengan adanya sekulerisasi dan latenisasi yang menyebabkan banyak umat Islam tidak paham Alquran dan bahasa Arab.
"Sejak (tahun) 2006, disimpulkan saat ini dari mayoritas muslim terbesar Indonesia hanya sekitar dua persen saja umat yang benar-benar mampu membaca Alquran," sesalnya.
Ustaz Bachtiar pun berharap, AQLIC akan menjadi Islamic Center terbaik di Indonesia menuju dunia dengan mengembangkan lima pilar peradaban yakni ibadah, iptek, sosbud, kesehatan dan kemanusiaan, ekonomi dan kewirausahaan.
"Hal ini diaplikasikan dalam berbagai program dan kelas tadabbur, Islamic studies dan berbagai kegiatan di unit yang bergerak dalam bidang pendidikan dakwah, pendidikan, sosial, kaderisasi dan juga ekonomi kewirausahaan," urai ustadz.
0 komentar:
Posting Komentar